Judul
Buku : Milana
Pengarang : Bernard Batubara
Editor : Siska Yuanita
Ilustrasi Sampul dan Isi : Lala Bohang
Tebal : 192 hlm; 20 cm
Cetakan : 1, April 2013
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Pengarang : Bernard Batubara
Editor : Siska Yuanita
Ilustrasi Sampul dan Isi : Lala Bohang
Tebal : 192 hlm; 20 cm
Cetakan : 1, April 2013
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Milana
adalah buku keempat Bernard Batubara a.k.a Bara setelah sukses menerbitkan buku
Cerita Hati, Radio Galau FM, dan Kata Hati. Sekaligus jadi kumpulan cerpen
(kumcer) pertama Bara. Cetakan pertama di bulan April 2013, terdiri dari 15
cerpen yang salah satunya menjadi judul buku ini, yaitu Milana (Perempuan yang
Menunggu Senja).
Milana
adalah perempuan yang sedang menunggu kekasihnya datang untuk menemuinya. Ya
benar, menunggu adalah sebuah hal yang membosankan, seperti pekerjaan yang
sia-sia dan membuang waktu. Tetapi Milana selalu melakukannya di atas feri yang
menyeberangi Selat Bali, dari Banyuwangi ke Jembrana. Namun, belakangan saya
baru sadar, Milana sedang menunggu seseorang yang tiada.
Saya
paling suka cerpen dengan judul "Hanya Empat Putaran". Bukan berarti
cerpen lainnya nggak suka lho, bukan. Itu karena 'hanya empat putaran' mampu
menyedot imajinasi saya mengenai analogi perokok dengan seorang yang kalah
stamina dalam hal berlari, serta berlari berkali-kali putaran untuk menjauh dari
sakit hati.
Menceritakan
tentang seorang lelaki yang hanya mampu berlari keliling boulevard kampus
sebanyak empat putaran dan seorang perempuan yang butuh berbelas-belas putaran
untuk bisa berkeringat sedikit saja. Melalui empat putaran itulah, seorang
perempuan merasa menemukan lagi apa yang pernah hilang, seorang teman. Melalui
empat putaran juga, yang dibutuhkan seorang lelaki untuk bisa membuat perempuan
itu tertarik padanya.
"Selama
ini, aku pikir aku butuh lebih dari empat putaran. Butuh berkali-kali lipat
empat putaran untuk melupakan luka itu. Namun ternyata aku hanya butuh empat
putaran. Tepat empat putaran, untuk menemukan kamu yang baru dan memberikan
arti lagi pada setiap langkahku."
Membaca
buku Bara yang satu ini memang membutuhkan tingkat fokus dan keseriusan yang
sangat besar. Salah satunya yang masih belum saya pahami maksudnya yaitu cerpen
berjudul 'Tikungan'. Entahlah, saya sudah membacanya berulang kali, namun tidak
menemukan maksud Bara dalam cerpen tersebut. Adakah yang bersedia membantu saya
memahami maksud dari cepen berjudul 'Tikungan'?
Overall,
aku beri 4 / 5 bintang. Semangat tetap berkarya, Bara.
Kutipan kata-kara keren "Milana" disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terbuka untuk dikritik dan saran. Silakan :)