Senin, 29 Juni 2015

Review : "Unfriend You ; Masihkah Kau Temanku?"


“Aku adalah noda untuk dosa yang tak kulakukan.
Aku mencoba bertahan, berusaha mengerti;
mungkin ada bagian dari dirimu yang tak bisa kuraih.
Namun yang tak kunjung kupahami;
mengapa ada persahabatan yang menyakiti?”


“Selamanya. Betapa kosongnya kata-kata itu. Dulu, kalimat itu terdengar begitu indah di telinga. Sekarang adegan itu tidak lebih dari gema masa lalu. Betapa naifnya ia percaya bahwa selamanya akan benar-benar selamanya. Sahabat akan selalu menjadi sahabat, apa pun yang terjadi. Ternyata, hati manusia bisa berubah.” – Halaman 243

Kamis, 25 Juni 2015

Review : "Back to You"


“Bahwa pertemuan dua orang yang jodoh itu nggak bisa diduga-duga. Ada yang kelewat gampang, ada yang kelewat susah. Cinta yang luar biasa bisa datang dari pertemuan paling sederhana.” – Halaman 37

“Kita nggak akan pernah tahu akan mendapatkan kesempatan untuk jatuh cinta lagi atau enggak. Kita nggak pernah menduga akan bisa merelakan. Kita nggak pernah bisa menerka apakah bisa melupakan. Semuanya nggak akan kita tau kalau tidak diberi kesempatan.” – Halaman 234

 

Selasa, 23 Juni 2015

Review : "Happily Ever After"


“Hanya karena sebuah cerita nggak berakhir sesuai keinginan kita, bukan berarti cerita itu nggak bagus.” – Halaman 7

“Hidup adalah kanvas kosong; kamu bebas menciptakan ceritamu dan menentukan akhirnya.
Jadilah arsitek untuk hidupmu sendiri.” – Halaman 354


Kamis, 11 Juni 2015

Review : "Sunshine Becomes You"


“Walaupun tidak ada hal lain di dunia ini yang bisa kau percayai, percayalah bahwa aku mencintaimu. Sepenuh hatiku.” – Halaman 429


Review : "Burlian"


“Kau sejak dilahirkan memang sudah berbeda, Burlian. Spesial.”
Burlian adalah anak ketiga dari Pak Syahdan. Seperti yang dikatakan Bapak dan Mamak, Burlian adalah anak yang spesial. Ia berbeda dari orang-orang kampung seusianya. Burlian adalah anak yang rasa ingin tahunya sangat besar. Berbeda dengan saudara-saudaranya – Ayuk Eli yang pemberani, Kak Pukat yang pintar, dan Amel yang kuat.


Sabtu, 11 April 2015

Review : "Bulan"

“Sungguh ada banyak hal di dunia ini yang bisa jadi kita susah payah menggapainya, memaksa ingin memilikinya, ternyata kuncinya dekat sekali : cukup dilepaskan, maka dia datang sendiri.”


Senin, 30 Maret 2015

Review : "Coba Tunjuk Satu Bintang"

“Menurutmu, kenapa cinta itu tidak seperti asas Black?”
“Tentang kalor itu?”
“Yup!”
“Karena untuk urusan cinta nggak selalu sebesar apapun kita member, sebesar itu pula kita menerima.”


Minggu, 29 Maret 2015

[Review] : "Bumi"

“Apa pun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apa pun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang. Kamu akan memperoleh semua jawaban. Masa lalu, hari ini, juga masa depan.”


Minggu, 22 Maret 2015

Review : "Kok, Putusin Gue?"

“Setelah gue pikir-pikir… ternyata orang kalo jatuh cinta itu simple-simpel aja. Namanya juga jatuh cinta… kalo elu jatuh… ya jatuh aja… nggak ribet.  – halaman 165


Rabu, 11 Maret 2015

Review : "Paris : Aline"

“I love you not because of who you are, but because of who I am when I am with you.” – halaman 4

“Dia tidak bilang berapa lama aku harus menunggunya. Tapi selalu… ada beberapa hal yang sangat layak untuk dinanti, ketika aku percaya sepenuh hati bahwa semua itu tak kan berubah sia-sia.” – halaman 186


Rabu, 25 Februari 2015

Wishful Wednesday [29] : Burlian & Happily Ever After



Karena lagi males basa-basi dan ngetik pas jam kerja *upss* jadinya to the point aja ya buat WW Rabu ini.

Setelah selesai baca bukunya Tere Liye serial Anak-anak Mamak – hasil pinjaman sih sebenarnya – yang berjudul Amelia, Eliana, dan Pukat. Jadi kepengen seri keduanya nih. Siapa tahu ada yang minjemin atau beliin gitu? Hehee :D

Rabu, 18 Februari 2015

Wishful Wednesday [28] : Buku-buku GagasDuet



Rasanya udah lama banget nggak ikutan WW. Setelah ditelusuri ternyata terakhir bikin di bulan Desember tahun lalu. Hihii. Berhubung ingat hari ini hari Rabu, sekalian deh bikin wishlist.

Setelah baca GagasDuet berjudul Menunggu, jadi tertarik baca yang lainnya nih. Kalau dilihat dari reviewer sih kebanyakan suka sama judul “Truth or Dare” dan “Fly to The Sky”. Baiklah WW kali ini aku bikin list ini…

Jumat, 30 Januari 2015

[Review] : "Amelia"



“Banyak hal di dunia ini yang memang tidak kita ketahui. Maka saat kita tidak tahu, bukan berarti kita berhak menyimpulkannya semau kita. Ada banyak hal di dunia ini yang terlihat jahat, menyakitkan, tapi itu boleh jadi karena kita tidak tahu, belum mengerti.” – Halaman 171

Amelia adalah anak bungsu dari pasangan Syahdan dan Nurmas. Ia mempunyai 3 orang kakak yang sama hebat dengannya. Kak Eli si sulung, anak pemberani yang sayang terhadap adik-adiknya terutama Amelia. Kak Pukat, anak yang cerdas dan Kak Burlian, sigung nakal tetapi dia anak yang spesial.

[Review] : "Penunggu Puncak Ancala"



“Mitos tetaplah mitos, dan kami tak boleh takabur”

Sebuah kumpulan cerpen (kumcer) yang terdiri dari 10 cerita pendek dari 5 penulis. Judulnya sih Penunggu Puncak Ancala, dan baru aku ketahui kalau “ancala” artinya “gunung”. Kirain nama gunung itu sendiri, hehee. Walaupun tagline-nya berbunyi “kisah horror para pendaki gunung”, tapi cerita di dalamnya nggak semua mengenai pendakian gunung. Seperti “Penampakan di Ujung Kulon, Nenek Tua dari Goa Pindul, dan Sejuta Rahasia Danau Singkarak”.

Rabu, 14 Januari 2015

[Review] : "Madre"


Madre adalah kumpulan beberapa beberapa cerpen dan puisi yang ditulis oleh Dee. Judul ini diambil dari salah satu judul cerpen pertamanya. Cerpen paling panjang dari keseluruhan yang ada – 70 halaman. Kau tahu, siapa atau apakah Madre itu?


Madre adalah adonan yang turun temurun sejak tahun 1941. Dibuat oleh Lakshmi, yang ternyata adalah nenek Tansen. Madre itulah yang menjadi sejarah Tan de Bakker, sebuah toko roti yang mati suri selama 5 tahun.

Senin, 12 Januari 2015

[Review] : "Eliana"


“Anak perempuan itu harus gesit. Besok lusa kau akan mengurus keluarga sendiri, anak-anak. Bagaimana coba kalau kau lupa dimana meletakkan anak kau sendiri?” – Halaman 275

“Jangan pernah meremehkan anak perempuan. Kau juga benar kalau laki-laki dilahirkan lebih kuat, lebih cepat. Tapi bukan berarti perempuan tidak punya kelebihan. Esok lusa, kau akan tahu, dimana-mana, di bidang apapun, perempuan bisa terlibat dan melakukan segala hal sebaik laki-laki. Sejatinya kita memang tidak boleh meremehkan anak perempuan. Sebaliknya, anak perempuan tidak boleh meremehkan anak laki-laki.” – Halaman 296


Jumat, 09 Januari 2015

[Review] : "Pukat"


“Kitalah yang paling tahu seperti apa kita, sepanjang kita jujur terhadap diri sendiri. Sepanjang kita terbuka dengan pendapat orang lain, mau mendengarkan masukan dan punya sedikit selera humor, menertawakan diri sendiri. Dengan itu semua kita bisa terus memperbaiki perangai.” – Halaman 94


Novel Pukat adalah buku ketiga dari serial Anak-anak Mamak. Judul ini diambil dari nama tokoh utamanya itu sendiri.
 

[Review] : "Rembulan Tenggelam di Wajahmu"


“Bagai mengumpulkan air segalon raksasa lantas bocor, kebaikan-kebaikan itu musnah oleh penghujung yang jelek. Bagai musim kemarau yang panjang terkena hujan satu jam, keburukan-keburukan itu berguguran oleh penghujung yang baik.” – Halaman 166


Jika kamu diberi kesempatan untuk bertanya lima pertanyaan selama hidupmu, apakah yang akan kamu pertanyakan? Tunggu dan simak sebuah kisah tentang seorang anak yang selalu bertuah kemudian cermati jawaban-jawaban yang akan disampaikan oleh orang dengan wajah menyenangkan. Begitulah hidup, serangkaian proses yang saling berantai satu sama lain.