Sabtu, 11 April 2015

Review : "Bulan"

“Sungguh ada banyak hal di dunia ini yang bisa jadi kita susah payah menggapainya, memaksa ingin memilikinya, ternyata kuncinya dekat sekali : cukup dilepaskan, maka dia datang sendiri.”



Usai tersesat di Klan Bulan dan terjebak pertarungan dengan Tamus di Perpustakaan Sentral Kota Tishri, Raib, Seli, dan Ali akhirnya kembali ke Bumi diantar oleh Miss Selena. Diketahui bahwa Miss Selena adalah petugas penjaga, pengintai dari Klan Bulan, yang bertanggung jawab mengumpulkan Raib, Seli, dan Ali di sekolah yang sama dan menjadi guru matematika mereka.

Sudah berbulan-bulan Miss Selena tidak kembali ke Bumi. Sejak saat itu, sejak Tamus berhasil dikirim ke Penjara Bayangan di Bawah Bayangan bersama dengan si Tanpa Mahkota. Raib, Seli, dan Ali kembali menjadi manusia pada umumnya yang tinggal di Bumi – tentu dengan banyak pertanyaan yang tersimpan sampai kembalinya Miss Selena.

Setelah penantian selama enam bulan, kepulangan Miss Selena membawa kabar bahwa Raib akan ikut ke Klan Matahari untuk membukakan portal yang hanya bisa dibuka menggunakan buku kehidupan milik Raib. Tapi berhubung Seli dan Ali juga pernah ikut serta berpetualang di Klan Bulan, jadi Miss Selena memperbolehkannya ikut juga.

Di Klan Matahari, ibu kotanya bernama Ilios. Pemandangan terbit dan terbenamnya matahari di sini sangat indah. Bedanya dengan Klan Bulan, di Klan Matahari mereka menggunakan pakaian yang cerah seperti merah, kuning, dan ungu.

Tanpa diduga, kunjungan ke Klan Matahari disambut baik pada waktu yang pas saat Festival Bunga Matahari. Suatu kehormatan bagi Ra, Seli, Ali dan Ily (anak pasangan Ilo dan Vey yang ikut bersama Av ke Klan Matahari) untuk menjadi kontingen kesepuluh dalam Festival Bunga Matahari. Festival Bunga Matahari adalah perlombaan paling penting di Klan Matahari untuk menemukan bunga matahari yang pertama mekar. Lomba itu diikuti oleh anak-anak muda tangguh dan terlatih, mengingat banyak rintangan yang akan mereka hadapi selama 9 hari. Dan yang pertama kali menemukan, ia lah pemenangnya.

Apakah Raib, Seli, Ali, dan Ily akan berhasil menemukan bunga matahari yang pertama mekar, mengingat tak adanya kesiapan matang dari mereka? Apakah keempatnya berhasil lolos dari bahaya menelusuri hutan liar dan satwa-satwa berbahaya lainnya?

“Ada banyak masalah di dunia ini yang bisa jadi kita mati-matian menyelesaikannya, susah sekali jalan keluarnya, ternyata cukup diselesaikan dengan ketulusan, dan jalan keluar atas masalah itu hadir seketika.”

**Menurutku jika dibandingkan dengan dengan sekuel pertama, “Bumi” lebih menarik. Petualangan Raib, Seli, dan Ali di Klan Bulan lebih menarik dan berwarna jika dibandingkan dengan petualangan mencari bunga matahari pertama mekar di Klan Matahari. Entah cuma aku ngerasa “biasa aja” atau gimana.
Meski begitu, endingnya nggak ketebak. Nggak sabar nunggu sekuel ketiga “Matahari” tahun depan :)


Keterangan buku:
Judul                     : Bulan
Penulis                   : Tere Liye
Penerbit                 : Gramedia Pustaka Utama
Halaman                : 400 hlm ; 20 cm
ISBN                      : 978-602-03-1411-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terbuka untuk dikritik dan saran. Silakan :)