Bagi Amaya, Hari adalah sosok lelaki
yang bisa membuatnya berkata ‘akhirnya gue dapetin seseorang yang selama ini
gue cari’. Dalam sejarah pacaran Maya selalu memutuskan semua yang pernah
jadian dengannya. Tidak pernah tidak. tetapi pengecualian untuk Hari. tepat
setahun jadian, setelah mengajak Maya ke tempat yang sangat istimewa, Hari
malah memutuskan hubungannya. Alasannya? Sederhana.
Bagi Hari, Maya adalah perempuan special.
Maya terlalu baik buat Hari dan Hari ingin Maya mendapatkan yang terbaik juga
untuk hidupnya. Sesederhana itulah memutuskan hubungan yang sudah terjalin?
**Baca bab awal-awal udah pengen bego-begoin Hari yang mutusin hubungannya sama Maya, dengan alasan yang… mungkin akan ditemukan di bab-bab selanjutnya. Tapi, Maya is perfect, kenapa harus dilepasin kalau emang sayang?
2 hari pasca putus Maya merasa bahwa ia
benar-benar cinta mati terhadap Hari, jadi ia memutuskan mengunjungi Hari di
kampusnya untuk mengajak balikan. Sayang, kejutan di depan mata telah disiapkan
kepada Maya. Ia melihat Hari sedang bermesraan dengan perempuan lain. Secepat itukah
Hari melupakan Maya setelah meninggalkannya?
“If I’m not made for you.
Then, why does my heart tell me
that I am?” – halaman 223
Tentu saja, Maya tidak terima jika
selama ini diselingkuhi oleh Hari. Ia ingin balas dendam dan killing him softly. Maya melancarkan
serangan-serangan teror seperti mengempeskan ban mobil Hari sampai memesan pizza
atas nama Hari dengan total setengah juta. Dan misi-misi jahat lainnya. Semua itu
dilakukan Maya atas nama sakit hatinya karena Hari agar Hari minta maaf padanya.
Selama mengalami depresi hebat pasca
putus dengan Hari, Maya tak pernah sendiri. Ia punya sahabat baik bernama Rini.
Dari Rini juga yang mempertemukan Maya dengan selingkuhan Hari bernama Juju,
cewek cantik yang hobi belanja, yang selama ini dijulukinya sebagai Nenek
Sihir.
Bagaimanakah Maya menghadapi selingkuhan
Hari? Akankah Hari meminta maaf untuk sebuah kesalahannya terhadap Maya?
**Di novel ini nggak cuma diambil dari sudut pandang Maya. Ada juga dari sudut pandang Rini – yang bertemu dengan cowok idamannya. Hal inilah yang menyebabkan perubahan cara pandang Maya terhadap suatu hal yang bernama ‘cinta’.
“Menghabiskan hidup dengan
seseorang itu penting, tapi yang lebih penting lagi adalah dengan siapa kita menghabiskannya.”
– halaman 72
Keterangan buku:
Judul :
Kok, Putusin Gue?
Penulis :
Ninit Yunita
Editor :
Miranda
Proofreader : Jumali Ariadinata
Penata Letak : Wahyu Suwarni
Desainer Cover : Dwi Annisa Anindhika
Penerbit : GagasMedia
Cetakan :
Kesebelas, 2013
Halaman :
vi + 234 hlm ; 13 x 19 cm
ISBN :
979-780-683-9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terbuka untuk dikritik dan saran. Silakan :)