Senin, 12 Januari 2015

[Review] : "Eliana"


“Anak perempuan itu harus gesit. Besok lusa kau akan mengurus keluarga sendiri, anak-anak. Bagaimana coba kalau kau lupa dimana meletakkan anak kau sendiri?” – Halaman 275

“Jangan pernah meremehkan anak perempuan. Kau juga benar kalau laki-laki dilahirkan lebih kuat, lebih cepat. Tapi bukan berarti perempuan tidak punya kelebihan. Esok lusa, kau akan tahu, dimana-mana, di bidang apapun, perempuan bisa terlibat dan melakukan segala hal sebaik laki-laki. Sejatinya kita memang tidak boleh meremehkan anak perempuan. Sebaliknya, anak perempuan tidak boleh meremehkan anak laki-laki.” – Halaman 296


Eliana si anak sulung yang mempunyai 3 orang adik. Sebagai anak pertama, ia bertanggung jawab lebih banyak daripada Pukat, Burlian, dan Amelia. Sebagai anak yang paling besar, Eli berkewajiban membantu sebagian besar pekerjaan Mamak, serta mengurus adik-adiknya yang nakal, terlebih ia anak perempuan.

Kata Bapak, Eli adalah anak yang pemberani. Eli pun tidak takut terhadap anak laki-laki. Terutama saat ia diremehkan oleh teman sekelasnya. Eli, gadis kelas 6 SD, gadis yang pertama kali menerima tantangan adzan di masjid kampung. Menuai banyak pertentangan. Aneh sekali. Tetapi mungkin itulah yang menyebabkan penduduk kampung tidak akan pernah melupakannya.

Eliana adalah potret keren masa kanak-kanak yang menyenangkan. Sosok yang tangguh, pekerja keras, dalam semua kepolosannya.
Yang bikin terharu sampai ingin menangis adalah percakapan Wak Yati yang menasehati Eli saat kabur dari rumah. Perhatian Mamak kepada anak sulungnya. Sungguh, tidak pernah ada ibu yang membenci anaknya sendiri, darah dagingnya sendiri.

“Jika kau tahu sedikit saja apa yang telah seorang Ibu lakukan untukmu, maka yang kau tahu itu sejatinya bahkan belum sepersepuluh dari pengorbanan, rasa cinta, serta rasa sayangnya kepada kalian.” – Halaman 388

Sebagai anak yang pemberani, Eli tidak takut terhadap siapapun. Termasuk melawan penambang pasir yang merusak sungai di kampung. Bersama geng ‘Empat Buntal’, Eli membuat truk-truk penambang menjadi kempes bannya. Adapun yang membuat Eli semakin membenci penambang pasir itu, yaitu hilangnya Marhotap (salah satu anggota geng ‘Empat Buntal’) setelah menyerbu lokasi tambang pasir sendirian. Dengan cara-cara yang matang, Eli berusaha melawan dan mencari pembenaran atas hilangnya Marhotap. Sayang, pemilik tambang memang licik. ‘Empat buntal’ tertangkap saat menyelidiki pos penjagaan lokasi tambang.

Kau tahu, alangkah terpujinya cita-cita Eliana. Menjadi pengacara yang jujur. Pengacara yang tidak takut dengan apapun. Membela hutan-hutan. Membela pekerja yang disakiti. Membela hak-hak yang terampas. Orang-orang yang berada di garis terdepan pembela keadilan dan kebenaran.


Beberapa kutipan menarik yang ada di buku ini:
·     Hakikat cinta adalah melepaskan. Semakin sejati ia, semakin tulus kau melepaskannya. Percayalah, jika memang itu cinta sejati kau, tidak peduli aral melintang, ia akan kembali sendiri padamu. Banyak sekali para pecinta di dunia ini yang melupakan kebijaksanaan sesederhana itu. malah sebaliknya, berbual bilang cinta, namun dia menggenggamnya erat-erat. – Halaman 81

·   Tidak semua yang kalian inginkan harus terjadi seketika. Kita tidak hidup di dunia dongeng. Bahkan banyak orang di luar sana harus berjuang mati-matian untuk mewujudkan satu keinginan kecil. Bersabarlah – Halaman 332


·         Tidak selalu yang kau pikirkan itu benar. Tidak selalu yang kau sangkakan itu kebenaran. Kalau kau tidak mengerti alasan sebenarnya bukan berarti semua jadi buruk dan salah menurut versi kau sendiri. – Halaman 387


Keterangan buku:
Judul                     : Eliana
Penulis                   : Tere Liye
Editor                    : Andriyanti
Desain cover          : Mano Wolfie
Layout                   : Nr Alfian
Penerbit                 : Republika
Cetakan                 : Keenam, Juni 2014
Halaman                : iv + 519 hlm ; 20,5 x 13,5 cm
ISBN                      : 978-602-8987-04-2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terbuka untuk dikritik dan saran. Silakan :)