Rabu, 14 Januari 2015

[Review] : "Madre"


Madre adalah kumpulan beberapa beberapa cerpen dan puisi yang ditulis oleh Dee. Judul ini diambil dari salah satu judul cerpen pertamanya. Cerpen paling panjang dari keseluruhan yang ada – 70 halaman. Kau tahu, siapa atau apakah Madre itu?


Madre adalah adonan yang turun temurun sejak tahun 1941. Dibuat oleh Lakshmi, yang ternyata adalah nenek Tansen. Madre itulah yang menjadi sejarah Tan de Bakker, sebuah toko roti yang mati suri selama 5 tahun.

Dan satu-satunya nyawa Tan de Bakker adalah Madre, yang kini menjadi hak milik Tansen. Tansen yang dulunya mendewakan kebebasan telah memutuskan untuk membantu Pak Hadi beserta 5 (mantan) karyawan Tan de Bakker. Seolah mereka sudah seperti keluarga. Menganngap Madre seperti manusia pada umumnya. Dan kesempatan besar itu datang, dengan pimpinan Tansen, (mantan) karyawan Tan de Bakker bisa bekerja memproduksi roti-roti kembali. Cita rasanya pun sangat lezat.

Ah ya, soal pesanan roti itu awalnya dari seorang gadis bernama Mei. Dia memberikan mimpi-mimpi baru untuk Tan de Bakker yang mati suri menjadi sebuah tempat kuno unik yang tidak hanya menjual roti saja tetapi ­all-day-dinning. Ralat, nama tempat itu kini menjadi Tansen de Bakker.

Meskipun hanya sebuah tema “roti” tapi Dee mampu menceritakan dengan detail. Seperti membaui aroma khas roti klasik. Seperti membayangkan langsung bagaimana perbedaan Tan de Bakker dengan Fairy Bread. Dan seolah mencicipi bagaimana rasanya roti produksi Tan de Bakker.

***

Di dalam bab lainnya terdapat beberapa puisi yang tidak saya review karena maaf, saya tidak tahu apa inti dari puisi-puisi tersebut.
Tetapi ada satu puisi berjudul ‘ingatan tentang kalian’ sepertinya ini sebuah puisi tentang cinta dan persahabatan. Mari kutunjukkan beberapa baitnya.

‘Ingatan pertama dan terakhir
Yang mengikuti saat aku terlahir
Yang bersembunyi hingga kalian semua hadir
Yang menemani saat udara usai mengalir
Cinta dan sahabat
Sahabat dan cinta
Itulah jiwa yang terpecah dengan sederhana
Sisanya fana’

***

Setelah cerpen berjudul ‘Madre’ disusul sebuah cerpen lagi. Hanya 4 halaman tapi sudah terlalu cukup untuk mengerti. Cerpen berjudul ‘semangkuk acar untuk cinta dan Tuhan’ menjabarkan tentang ‘apa itu cinta? apa itu Tuhan?’ dengan cara mengupas bawang. Keren.

“Pertama-tama, dengan mengetahui apa itu cinta, kita akan mengetahui Tuhan. Dan ketika kita mengetahui Tuhan, kita juga jadi tahu apa itu cinta. jadi, kita bisa mengungkap keduanya sekaligus.” – Halaman 102

“Inilah cinta. inilah Tuhan. Tangan kita bau menyengat, mata kita perih seperti disengat, dan tetap kita tidak menggenggam apa-apa.” – Halaman 103

“Itulah cinta. Itulah Tuhan. Pengalaman, bukan penjelasan. Perjalanan, bukan tujuan. Pertanyaan, yang sungguh tidak berjodoh dengan segala jawaban.” – Halaman 103

***

Cerpen selanjutnya yang juga aku sukai adalah menunggu layang-layang. Tentang seorang perempuan bernama Starla. 4 tahun terakhir hidupnya dengan gampang bergonta-ganti pacar dan memberikan harapan-harapan tanpa ikatan kepada laki-laki. Sayangnya ia justru terjebak dalam permainan itu. Meskipun selalu berdua, ia tetap sepi. Christian, yang sering dipanggil Che adalah sahabatnya. Tempat Starla curhat, tempat sampah bagi Starla. Orang dengan rutinitas tetap, selalu kesepian, ingin cinta tapi takut jatuh cinta. Hubungan persahabatan yang kompleks. Lalu bagaimanakah jadinya mereka?

“But you know what? Kadang-kadang kamu harus terjun dan jadi basah utnuk tahu air. Bukan cuma nonton di pinggir dan berharap kecipratan.”

***

Quote favorit:
·         Terima kasih utnuk perjalanan ini. untuk pilihanmu datang melalui aku. Untuk proses yang tak selalu mudah tapi selalu indah. – Halaman 75

·         Kamilah dua orang itu. sepasang jiwa yang terlibat komitmen abadi untuk main petak-umpet; berpisah lalu saling mencari lagi di dimensi ruang dan waktu. Pada akhirnya, kami akan selalu bersatu. Apapun tantangannya. – Halaman 88

·         Bayangkan jika selama ini kamu ternyata mencari potongan-potongan seseorang dalam setiap manusia yang kamu temui. Dan tiba-tiba, voila, hadirlah dia! Pieces of puzzles you’ve been looking for. All in one person. – Halaman 90

·         Lepaskan saya seperti saya melepaskan kamu. Hanya dengan begitu kamu nggak akan pernah kehilangan saya. Kamu nggak pernah kehilangan apa pun. – Halaman 119


Keterangan buku:
Judul                     : Madre
Penulis                   : Dee / Dewi Lestari
Penyunting             : Sitok Srengenge
Penerbit                 : Bentang Pustaka
Halaman                : xiv + 162 hlm
ISBN                      : 978-602-8811-49-1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terbuka untuk dikritik dan saran. Silakan :)