Madre
adalah kumpulan beberapa beberapa cerpen dan puisi yang ditulis oleh Dee. Judul ini
diambil dari salah satu judul cerpen pertamanya. Cerpen paling panjang dari
keseluruhan yang ada – 70 halaman. Kau tahu, siapa atau apakah Madre itu?
Madre
adalah adonan yang turun temurun sejak tahun 1941. Dibuat oleh Lakshmi, yang
ternyata adalah nenek Tansen. Madre itulah yang menjadi sejarah Tan de Bakker,
sebuah toko roti yang mati suri selama 5 tahun.
Dan
satu-satunya nyawa Tan de Bakker adalah Madre, yang kini menjadi hak milik
Tansen. Tansen yang dulunya mendewakan kebebasan telah memutuskan untuk
membantu Pak Hadi beserta 5 (mantan) karyawan Tan de Bakker. Seolah mereka
sudah seperti keluarga. Menganngap Madre seperti manusia pada umumnya. Dan kesempatan
besar itu datang, dengan pimpinan Tansen, (mantan) karyawan Tan de Bakker bisa
bekerja memproduksi roti-roti kembali. Cita rasanya pun sangat lezat.
Ah
ya, soal pesanan roti itu awalnya dari seorang gadis bernama Mei. Dia memberikan
mimpi-mimpi baru untuk Tan de Bakker yang mati suri menjadi sebuah tempat kuno
unik yang tidak hanya menjual roti saja tetapi all-day-dinning. Ralat, nama tempat itu kini menjadi Tansen de
Bakker.
Meskipun
hanya sebuah tema “roti” tapi Dee mampu menceritakan dengan detail. Seperti membaui
aroma khas roti klasik. Seperti membayangkan langsung bagaimana perbedaan Tan
de Bakker dengan Fairy Bread. Dan seolah mencicipi bagaimana rasanya roti
produksi Tan de Bakker.
***
Di
dalam bab lainnya terdapat beberapa puisi yang tidak saya review karena maaf,
saya tidak tahu apa inti dari puisi-puisi tersebut.
Tetapi
ada satu puisi berjudul ‘ingatan tentang kalian’ sepertinya ini sebuah puisi
tentang cinta dan persahabatan. Mari kutunjukkan beberapa baitnya.
‘Ingatan pertama dan
terakhir
Yang mengikuti saat
aku terlahir
Yang bersembunyi
hingga kalian semua hadir
Yang menemani saat
udara usai mengalir
Cinta dan sahabat
Sahabat dan cinta
Itulah jiwa yang
terpecah dengan sederhana
Sisanya fana’
***
Setelah
cerpen berjudul ‘Madre’ disusul sebuah cerpen lagi. Hanya 4 halaman tapi sudah
terlalu cukup untuk mengerti. Cerpen berjudul ‘semangkuk acar untuk cinta dan
Tuhan’ menjabarkan tentang ‘apa itu cinta? apa itu Tuhan?’ dengan cara mengupas
bawang. Keren.
“Pertama-tama,
dengan mengetahui apa itu cinta, kita akan mengetahui Tuhan. Dan ketika kita
mengetahui Tuhan, kita juga jadi tahu apa itu cinta. jadi, kita bisa mengungkap
keduanya sekaligus.” – Halaman 102
“Inilah
cinta. inilah Tuhan. Tangan kita bau menyengat, mata kita perih seperti
disengat, dan tetap kita tidak menggenggam apa-apa.”
– Halaman 103
“Itulah
cinta. Itulah Tuhan. Pengalaman, bukan penjelasan. Perjalanan, bukan tujuan. Pertanyaan,
yang sungguh tidak berjodoh dengan segala jawaban.”
– Halaman 103
***
Cerpen
selanjutnya yang juga aku sukai adalah menunggu layang-layang. Tentang seorang
perempuan bernama Starla. 4 tahun terakhir hidupnya dengan gampang bergonta-ganti
pacar dan memberikan harapan-harapan tanpa ikatan kepada laki-laki. Sayangnya ia
justru terjebak dalam permainan itu. Meskipun selalu berdua, ia tetap sepi. Christian,
yang sering dipanggil Che adalah sahabatnya. Tempat Starla curhat, tempat sampah
bagi Starla. Orang dengan rutinitas tetap, selalu kesepian, ingin cinta tapi
takut jatuh cinta. Hubungan persahabatan yang kompleks. Lalu bagaimanakah
jadinya mereka?
“But
you know what? Kadang-kadang kamu harus terjun dan jadi basah utnuk tahu air. Bukan
cuma nonton di pinggir dan berharap kecipratan.”
***
Quote
favorit:
·
Terima kasih utnuk perjalanan ini.
untuk pilihanmu datang melalui aku. Untuk proses yang tak selalu mudah tapi
selalu indah. – Halaman 75
·
Kamilah dua orang itu. sepasang jiwa
yang terlibat komitmen abadi untuk main petak-umpet; berpisah lalu saling
mencari lagi di dimensi ruang dan waktu. Pada akhirnya, kami akan selalu
bersatu. Apapun tantangannya. – Halaman 88
·
Bayangkan jika selama ini kamu ternyata
mencari potongan-potongan seseorang dalam setiap manusia yang kamu temui. Dan tiba-tiba,
voila, hadirlah dia! Pieces of puzzles
you’ve been looking for. All in one person. – Halaman 90
·
Lepaskan saya seperti saya melepaskan
kamu. Hanya dengan begitu kamu nggak akan pernah kehilangan saya. Kamu nggak
pernah kehilangan apa pun. – Halaman 119
Keterangan buku:
Judul : Madre
Penulis : Dee / Dewi Lestari
Penyunting : Sitok Srengenge
Penulis : Dee / Dewi Lestari
Penyunting : Sitok Srengenge
Penerbit : Bentang Pustaka
Halaman :
xiv + 162 hlm
ISBN :
978-602-8811-49-1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terbuka untuk dikritik dan saran. Silakan :)