“Mitos
tetaplah mitos, dan kami tak boleh takabur”
Sebuah
kumpulan cerpen (kumcer) yang terdiri dari 10 cerita pendek dari 5 penulis. Judulnya
sih Penunggu Puncak Ancala, dan baru aku ketahui kalau “ancala” artinya “gunung”.
Kirain nama gunung itu sendiri, hehee. Walaupun tagline-nya berbunyi “kisah horror para pendaki gunung”, tapi
cerita di dalamnya nggak semua mengenai pendakian gunung. Seperti “Penampakan
di Ujung Kulon, Nenek Tua dari Goa Pindul, dan Sejuta Rahasia Danau Singkarak”.
Memang,
di setiap tempat – terlebih gunung memiliki sisi mistis tersendiri dan mitosnya
masing-masing. Dari buku ini juga sebenarnya banyak hal yang seharusnya
diketahui terlebih dahulu kepada pendaki pemula atau siapapun yang akan
bepergian ke suatu tempat. Diantaranya yaitu tidak lupa mengucapkan salam /
permisi, jangan biarkan pikiran kosong / melamun, serta hal yang sangat penting
dan tidak pernah terpisahkan yaitu doa. Dan jika sedang berada di gunung, konon
ketika menggunakan senter tidak boleh diarahkan ke sembarang tempat, hanya
boleh disorotkan ke tempat dimana akan dipijak.
Dilengkapi
dengan cover dan ilustrasi yang kece,
salah satu yang bikin merinding ini nih… :p
Ide
bikin setiap cerita dengan warna selang-seling kertas putih, hitam, lalu putih
lagi – dan seterusnya emang bagus sih. Tapi, sayangnya aku ngerasa agak nggak
nyaman gitu dengan kertas hitam yang tulisannya putih. Maaf ya, kune :D
Tapi daftar isi-nya keren kok...
Overall,
aku nggak ngerasa ketakutan sama sekali walaupun bacanya malam Jumat pas di
rumah sendirian pula. Mungkin aku belum ngerasain sendiri gimana rasanya
mendaki gunung, kali ya? Atau keseringan perjalanan sekaligus nginep
malam-malam di Gunung Kidul (sebuah daerah di Jogja) yang gelapnya aduhai itu?
Hahaa :D
Ada
satu hal yang bikin nggak habis pikir yaitu pada cerita “Penunggu Gunung
Tjakrabuana dan Sanghyang Gelung”. Ketika tim pendaki setelah turun gunung menemukan
kejanggalan potret hewan-hewan yang telah ia foto. Semuanya hilang – termasuk
ular kecil sanca yang lewat dekat area kemah – dan hanya menyisakan gambar
pemandangan sekitarnya. Kok bisa?
Recommended
buat yang suka trekking. Sekedar untuk sharing
pengalaman beberapa pendaki :D
Keterangan
buku:
Judul : Penunggu Puncak Ancala
Penulis : Indra Maulana, Sulung Hanum, Ageng Wuri, Acen Trisusanto,
Dea Sihotang
Editor :
Astri Apriyani dan Elly Afriani
Proofreader : Widyawati Oktavia
Penata letak : Irene Yuanita
Desain sampul : Gita Mariana
Ilustrator : Nana Naung
Penerbit : Bukune
Cetakan : Pertama, September 2013
Halaman : viii + 208 hlm ; 13 x 19 cm
ISBN : 602-220-113-6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terbuka untuk dikritik dan saran. Silakan :)