Kamis, 25 Juni 2015

Review : "Back to You"


“Bahwa pertemuan dua orang yang jodoh itu nggak bisa diduga-duga. Ada yang kelewat gampang, ada yang kelewat susah. Cinta yang luar biasa bisa datang dari pertemuan paling sederhana.” – Halaman 37

“Kita nggak akan pernah tahu akan mendapatkan kesempatan untuk jatuh cinta lagi atau enggak. Kita nggak pernah menduga akan bisa merelakan. Kita nggak pernah bisa menerka apakah bisa melupakan. Semuanya nggak akan kita tau kalau tidak diberi kesempatan.” – Halaman 234

 
“Back to You” adalah buku ketiga Dara Prayoga setelah “Analogi Cinta Sendiri” dan Analogi Cinta Berdua”. Di buku ini, Oka menceritakan pengalamannya ketika kelas 1 SMA. Mulai dari sekolah, rumah, sampai urusan cewek. Di sekolah dan di rumah, Oka punya hobi yaitu main basket. Dari sekian teman nongkrongnya, ada satu cewek yang deket banget, namanya Vivi. Karena kasihan dengan Oka yang men-jomblo, Vivi berniat mengenalkan Oka dengan sepupunya yang bernama Mia.

Kenalanlah Oka dengan Mia melalui SMS. Karena Mia tinggal di Bekasi dan Oka di Bogor, maka PDKT mereka bisa dibilang LDR. Ada gitu masih PDKT tapi udah LDR? Ada!
Pertemuan pertama Oka dengan Mia berlangsung tanpa sepatah kata pun dari Mia. Waktu itu, Mia sedang berlibur di Bogor dan tinggal di rumah Vivi. Mia yang dikenal ramah dan nyambung di SMS, tidak terjadi seperti ketika bertatapan muka langsung. Bisa dibilang nggak ada ngobrol-ngobrol sama sekali kalau ketemu.

Cinta memang butuh perjuangan. Bahkan jarak Bogor-Bekasi yang nggak terlalu jauh, tapi bagi seorang pelajar ngggak bisa serta merta ngapel tiap saat. Itu yang membuat Oka dan Mia putus. Mereka jadian? Jawabannya, iya!

Entah, ini cerita fakta atau sedikit perubahan. Tapi dibalik kisahnya, Oka menuliskan cara-cara untuk menghadapi patah hati. Dengan menyibukkan diri, salah satunya. Oka juga sempat berpacaran dengan perempuan lain, tapi hatinya memang belum bisa move on dari Mia.

“Kita kayaknya udah putus dari lama, hati kamu udah mutusin hubungan ini duluan. Hati kamu udah nggak pernah ada di situ. Sejak awal.” – Halaman 172

Apakah kisah cinta Oka dan Mia akan indah pada akhirnya?

“Perpisahan yang nggak jelas sebabnya adalah hubungan yang belum selesai.” – Halaman 185

Atau takdir memang tidak berpihak bersama mereka?
Biarlah waktu yang menjawab kisah mereka. Karena waktu itu, menyadarkan.

“Waktu itu menyadarkan.
Butuh waktu untuk akhirnya sadar bahwa seseorang begitu berharga. Biasanya, itu terjadi setelah mereka benar-benar pergi. Terkadang butuh waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.” – Halaman 234-235

Aku pribadi sih, suka novel ini. Kalau dibilang novel komedi, menurutku ini nggak lucu-lucu banget ya. Iya ada sih part lucunya, tapi sedikit banget. Malah lebih ke romance. Bahasanya ringan, cocok buat bacaan anak muda *iya, aku banget :p* sekedar refreshing biar nggak penat.

By the way,  percakapan buat ngajak balikannya boleh dicontek nggak, Bang? Hihiii :D

“Jujur aku nggak tau. Aku cuma nggak bisa lepas dari kamu. Dengan siapa pun aku bersama, aku tetap nggak bisa ikhlas kalau nggak ada kamu. Dalam beberapa hubungan, bahkan aku bisa dengan enteng mengikhlaskannya begitu saja ketika aku inget kamu. Setiap aku mulai dengan yang baru, pasti ada aja waktu di mana aku keingetan kamu, dan itu mengubah semuanya.” – Halaman 214

Sayangnya, dibalik tulisan yang rapi dan alur yang runtut, menurutku ada sedikit bagian yang mengganjal. Sewaktu mampir di kontrakan Ivan (pacar Vivi) – kencan pertama Oka jadian dengan Mia – dibilang ‘Selesai Maghrib, kami semua udah siap mau balik’ (halaman 121). Lalu Oka dan Ivan ngenterin Mia dan Vivi pulang ke Bekasi.

Sesampainya di Bekasi tepatnya di Bulak Kapal, narasi bilang ‘Sore itu, pukul setengah enam sore. Matahari masih terlihat sedikit, mengintip untuk mengucapkan selamat tinggal’ (halaman 124). Lah? Kalau dari Pasar Minggu setelah Maghrib, apa mungkin sampai di Bekasi waktu terasa mundur? Mungkin faktor kurang teliti. Mungkin aku yang salah baca, enggak konsentrasi?

Overall, suka! Ditunggu karya selanjutnya bang Oka!

Quote yang ada di novel ini:
·         “Kadang kita nggak sadar sudah menunggu selama apa untuk bertemu dengan orang yang tepat.” – Halaman 195

·         Kadang, sepasang orang membutuhkan terlalu lama waktu untuk menyadari bahwa sebenarnya yang mereka butuhkan ada di depan mata. Hanya saja, mereka terlalu terfokus untuk mengejar yang diinginkan.” – Halaman 196

·         Kita pasti ingin bersama mereka yang selalu memberikan kesempatan kepada kita untuk menjadi diri sendiri. Kita pasti ingin menghabiskan hari dengan orang yang cukup dengan menggenggam tangannya saja, kita digdaya menghadapi dunia. Kita pasti ingin hidup dengan seseorang yang cukup dengan menatap matanya saja sudah merasa seperti di rumah.” – Halaman 197-198


 
Keterangan buku:
Judul                               : Back to You
Penulis                             : Dara Prayoga
Editor                              : Funy D.R.W dan Syafial Rustama
Penyelaras aksara              : Irsyad Zulfahmi
Penata letak                     : Irene Yunita dan Kisy Kumala Sari
Penyelaras layout              : Irene Yunita
Desain sampul                  : Ayu Widjaja
Foto sampul                     : Sardo Michael
Penerbit                           : Bukune
Cetakan                           : Pertama, Maret 2015
Halaman                          : viii + 240 hlm ; 13 x 19 cm
ISBN                                : 602-220-152-6

1 komentar:

Terbuka untuk dikritik dan saran. Silakan :)