“Bahwa
pertemuan dua orang yang jodoh itu nggak bisa diduga-duga. Ada yang kelewat
gampang, ada yang kelewat susah. Cinta yang luar biasa bisa datang dari
pertemuan paling sederhana.”
– Halaman 37
“Kita
nggak akan pernah tahu akan mendapatkan kesempatan untuk jatuh cinta lagi atau
enggak. Kita nggak pernah menduga akan bisa merelakan. Kita nggak pernah bisa
menerka apakah bisa melupakan. Semuanya nggak akan kita tau kalau tidak diberi
kesempatan.” – Halaman 234
“Back to You” adalah buku ketiga Dara Prayoga
setelah “Analogi Cinta Sendiri” dan “Analogi Cinta Berdua”. Di buku ini, Oka
menceritakan pengalamannya ketika kelas 1 SMA. Mulai dari sekolah, rumah,
sampai urusan cewek. Di sekolah dan di rumah, Oka punya hobi yaitu main basket.
Dari sekian teman nongkrongnya, ada satu cewek yang deket banget, namanya Vivi.
Karena kasihan dengan Oka yang men-jomblo, Vivi berniat mengenalkan Oka dengan
sepupunya yang bernama Mia.
Kenalanlah Oka
dengan Mia melalui SMS. Karena Mia tinggal di Bekasi dan Oka di Bogor, maka
PDKT mereka bisa dibilang LDR. Ada gitu masih PDKT tapi udah LDR? Ada!
Pertemuan
pertama Oka dengan Mia berlangsung tanpa sepatah kata pun dari Mia. Waktu itu,
Mia sedang berlibur di Bogor dan tinggal di rumah Vivi. Mia yang dikenal ramah
dan nyambung di SMS, tidak terjadi seperti ketika bertatapan muka langsung.
Bisa dibilang nggak ada ngobrol-ngobrol sama sekali kalau ketemu.
Cinta memang
butuh perjuangan. Bahkan jarak Bogor-Bekasi yang nggak terlalu jauh, tapi bagi
seorang pelajar ngggak bisa serta merta ngapel tiap saat. Itu yang membuat Oka
dan Mia putus. Mereka jadian? Jawabannya, iya!
Entah, ini
cerita fakta atau sedikit perubahan. Tapi dibalik kisahnya, Oka menuliskan
cara-cara untuk menghadapi patah hati. Dengan menyibukkan diri, salah satunya. Oka
juga sempat berpacaran dengan perempuan lain, tapi hatinya memang belum bisa move on dari Mia.
“Kita
kayaknya udah putus dari lama, hati kamu udah mutusin hubungan ini duluan. Hati
kamu udah nggak pernah ada di situ. Sejak awal.” – Halaman 172
Apakah kisah
cinta Oka dan Mia akan indah pada akhirnya?
“Perpisahan
yang nggak jelas sebabnya adalah hubungan yang belum selesai.” – Halaman 185
Atau takdir
memang tidak berpihak bersama mereka?
Biarlah waktu
yang menjawab kisah mereka. Karena waktu itu, menyadarkan.
“Waktu itu
menyadarkan.
Butuh
waktu untuk akhirnya sadar bahwa seseorang begitu berharga. Biasanya, itu
terjadi setelah mereka benar-benar pergi. Terkadang butuh waktu berbulan-bulan
atau bahkan bertahun-tahun.”
– Halaman 234-235
Aku pribadi sih,
suka novel ini. Kalau dibilang novel komedi, menurutku ini nggak lucu-lucu
banget ya. Iya ada sih part lucunya,
tapi sedikit banget. Malah lebih ke romance.
Bahasanya ringan, cocok buat bacaan anak muda *iya, aku banget :p* sekedar refreshing biar nggak penat.
By the way, percakapan buat ngajak balikannya boleh
dicontek nggak, Bang? Hihiii :D
“Jujur aku
nggak tau. Aku cuma nggak bisa lepas dari kamu. Dengan siapa pun aku bersama,
aku tetap nggak bisa ikhlas kalau nggak ada kamu. Dalam beberapa hubungan,
bahkan aku bisa dengan enteng mengikhlaskannya begitu saja ketika aku inget
kamu. Setiap aku mulai dengan yang baru, pasti ada aja waktu di mana aku
keingetan kamu, dan itu mengubah semuanya.” – Halaman 214
Sayangnya,
dibalik tulisan yang rapi dan alur yang runtut, menurutku ada sedikit bagian
yang mengganjal. Sewaktu mampir di kontrakan Ivan (pacar Vivi) – kencan pertama
Oka jadian dengan Mia – dibilang ‘Selesai
Maghrib, kami semua udah siap mau balik’ (halaman 121). Lalu Oka dan Ivan ngenterin
Mia dan Vivi pulang ke Bekasi.
Sesampainya di
Bekasi tepatnya di Bulak Kapal, narasi bilang ‘Sore itu, pukul setengah enam sore. Matahari masih terlihat sedikit,
mengintip untuk mengucapkan selamat tinggal’ (halaman 124). Lah? Kalau dari
Pasar Minggu setelah Maghrib, apa mungkin sampai di Bekasi waktu terasa mundur?
Mungkin faktor kurang teliti. Mungkin aku yang salah baca, enggak konsentrasi?
Overall,
suka! Ditunggu karya selanjutnya bang Oka!
Quote yang ada di novel ini:
·
“Kadang kita
nggak sadar sudah menunggu selama apa untuk bertemu dengan orang yang tepat.” –
Halaman 195
· “Kadang,
sepasang orang membutuhkan terlalu lama waktu untuk menyadari bahwa sebenarnya
yang mereka butuhkan ada di depan mata. Hanya saja, mereka terlalu terfokus
untuk mengejar yang diinginkan.” – Halaman 196
·
“Kita pasti
ingin bersama mereka yang selalu memberikan kesempatan kepada kita untuk
menjadi diri sendiri. Kita pasti ingin menghabiskan hari dengan orang yang
cukup dengan menggenggam tangannya saja, kita digdaya menghadapi dunia. Kita
pasti ingin hidup dengan seseorang yang cukup dengan menatap matanya saja sudah
merasa seperti di rumah.” – Halaman 197-198
Keterangan buku:
Judul : Back
to You
Penulis : Dara Prayoga
Editor : Funy D.R.W dan
Syafial Rustama
Penyelaras
aksara :
Irsyad Zulfahmi
Penata
letak : Irene Yunita dan Kisy Kumala Sari
Penyelaras layout :
Irene Yunita
Desain sampul : Ayu Widjaja
Foto sampul : Sardo Michael
Penerbit : Bukune
Cetakan : Pertama,
Maret 2015
Halaman : viii
+ 240 hlm ; 13
x 19 cm
ISBN : 602-220-152-6
Buku tentang celebek ini ya mbak,,,
BalasHapus