Matthew adalah anak dari duta besar
pindahan dari Malaysia. Karena sering pindah-pindah, maka sekeluarga juga
terpaksa ikut pindah. Di Jakarta, keluarga Harianto bertetangga dengan Noah dan
Maggie (Papa dan Mama Karin).
Perkenalan pertama Matthew dan
Karin terjadi di lantai 2 kamar masing-masing. Kebetulan jendela kamar tersebut
saling berhadapan sehingga bisa saling terlihat. Matthew baru saja akan pindah
sekolah dan ternyata ia juga bersekolah yang sama dengan Karin. Dan tidak perlu
waktu yang lama, mereka pun bersahabat. Keduanya sangat lengket, akrab, dan
kompak. Tak jarang juga terjadi adu mulut pertengkaran, tetapi hanya dalam
waktu singkat.
Tetapi yang namanya
persahabatan, tak selamanya mulus. Kelas 3 SMP
ada anak baru, cantik. Namanya Silvia, biasa dipanggil Sisil. Silvia datang
menjadi orang ketiga diantara Karin dan Matthew. Menurut Karin, Silvia merampas
semua perhatian Matthew untuknya, dan Karin tak suka. Satu alasan : Karin menyukai Matthew bahkan mencintai
sahabat sejatinya sendiri.
Alur cerita yang terkesan cepat – sangat cepat malah – membuat aku pribadi sebagai pembaca merasa kebingungan dengan cerita yang tersirat. Contohnya : Tiba-tiba saja Silvia hamil, menikah dengan Matthew. Lalu Karin akan pindah ke Yogya. Semua rangkaian tadi, menurutku terlalu cepat dan agak memaksakan memang.
Selanjutnya malah rasanya seperti jatuh terjungkal dari ketinggian puluhan meter, di bab kedua Karin dan Matthew dipertemukan lagi di Korea Selatan. Diceritanya sih dengan sekali pandangan, Matthew lalu mengetahui bahwa ia bertemu dengan Karin sahabat masa kecilnya. Kok aneh ya? Katanya 10 tahun nggak ketemu? Katanya keduanya sama-sama berubah fisiknya? Tapi sekali lihat kok langsung mengenali tanpa ragu? Hihiii takdir mereka kali ya? :D
“Aku ditugaskan di Korea. Lalu kamu
datang untuk berlibur ke Korea. Setelah itu kita bertemu. Ini yang aku sebut
takdir. Takdir kita.” – (halaman 101)
Selama Karin berlibur di Korea, Matthew
menemaninya dan menjadi guide bagi
Karin. Dan tanpa disangka ternyata Matthew menyimpan rasa cinta kepada Karin. Matthew
meminta maaf telah dengan bodohnya memilih Silvia karena terpesona pada
fisiknya saja. Tetapi tidak segampang itu, karena Karin akan melangsungkan
pernikahan sebulan setelah ia kembali lagi ke Indonesia.
“Oh Tuhan, kenapa kami harus
bertemu jika akhirnya harus kembali berpisah?!”
Semenjak saat itu – pulang dari Korea –
Karin menjadi lebih pendiam. Ia bingung dengan hubungannya dengan Bram yang
akan segera ia nikahi. Di sisi lain, Karin juga menyimpan cinta yang lebih
besar bagi Matthew. Akankah Karin melangsungkan pernikahannya dengan Bram tetapi
tanpa kebahagiaan, atau malah memilih Matthew cinta pertamanya?
Keseluruhan sih suka dengan buku ini, kecuali beberapa kekurangan yang telah tersebut di atas.
Kalau aku ditanya “bagaimana jika jatuh cinta dengan sahabat?”
Mungkin aku akan menjawab pikir-pikir dulu kali ya. Sahabat itu selamanya, kalau pacar suatu saat tanpa terduga bisa putus kan jadi nggak berharga persahabatannya :p
Lebih baik jadi pacar aja yang sekaligus bisa jadi sahabat, daripada sahabat jadi cinta :D
Keterangan buku:
Judul : Sweet Winter
Penulis : Kezia Evi Wiadji
Desainer kover : SAS Studio
Penata isi : Phiy
Penerbit : Grasindo
Cetakan :
Pertama, 2014
Halaman :
vi + 207 hlm
ISBN :
978-602-251-651-4
NB:
Thank you mbak Evi buat hadiah
#Review3Novel nya. Banyak bonusan, sukaa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terbuka untuk dikritik dan saran. Silakan :)